Challenge4

POV as Kawa

“Kawa!” Gue langsung menyodorkan tangan gue ke arah gadis belia tersebut yang gue perhatiin daritadi kebanyakan bengong.

Ia kemudian membalas dengan senyuman dan kalau gue gasalah liat tangannya tremor. Hahaha, untung gue terlatih buat nggak ngetawain fans disaat-saat seperti ini. Karena, pemandangan ini udah sering gue alamin.

“Nidya! Salam kenal Kawa.” ucapnya lagi, gue balas tersenyum. Nice nama yang bagus, Nindya.

“Salam kenal juga Nindya.” gue balas tersenyum, namun bibir Nindya mengerucut gemas.

“Nidya Kawa.” koreksinya, ASTAGA! kenapa cewek seneng nama-nama ribet sih. Ngga bisa namanya dipermudah aja pake N, daripada lidah gue keserimpet.

“Susah, Yaya aja gimana?” Gue mengambil jalan tengah agar gue dan dia ngga ribut cuma gara-gara nama. Dan ofcourse, dia setuju. Poin plus sebagai Idola, apapun yang lo katakan. Pasti fans lo setuju. Sesuatu yang riskan banget sebenernya.

Hingga waktunya acara inti dimulai, muka gue bakal gue serahkan sepenuhnya dengan Yaya (nama panggilan gue buat dia). Agak deg-degan, soalnya Nanda aja ngga pernah megang-megang wajah gue. Karena wajah adalah salah satu daerah teritorial yang ngga sembarang orang bisa sentuh.

“Bisa make up kan?” tanya gue agak ragu.

“Nggak.” jawabnya cekikan. Kontan gue melotot dan memicingkan mata.

“Bercanda. Bisa kok. Yuk?” dan akhirnya sesi penyerahan wajah gue sepenuhnya buat Yaya pun dimulai.

“Kawa! Pake ini ya?” Ia mengangkat sebuah wig berwarna cokelat di depan gue dan tersenyum lebar.

SHIT NO! LO BOLEH MAKE UPIN GUE KASIH GUE LIPSTICK WHATEVER! Tapi jangan wig tolong!

“Gak! Gak mau!” gue menolak, berharap titah gue dapat diterima olehnya. Toh, gue idolanya.

Namun, dia malah menatap gue dengan tatapan mohon. Hm oke Yaya, you got my weak.

“Oke. Gapapa.” putus gue akhirnya menghela nafas panjang.

“Yesss!” Ia berseru senang.

GOD DAMN IT! Bisa gue pastikan si RADEN DIAS RAJA bakal ngeledekin gue abis-abisan kalau sampe foto gue pake wig kesebar kemana-mana.

Belom lagi A Mario sama si Gita! ARRRGHHHH MAMAAAAA!