I love him but...
Nanda POV
Apakah pernah kamu berharap dapat mempunyai kemampuan memutar waktu? Atau berharap waktu dapat berhenti agar kamu dan dia dapat bersama tanpa terpisah oleh apapun?
Aku sekarang sedang dalam keadaan itu dan berharap waktu berhenti saja. Sesak yang memenuhi dada adalah apa yang seharusnya tidak harus aku rasakan sekarang.
Aku masih menunggunya datang dan setidaknya berbicara denganku lima menit saja.
Pukul 9 lewat, hm apakah kebiasaannya yang selalu telat belum berubah?
Hah akhirnya... Iris mataku menangkap sosoknya di ujung pintu masuk cafe dan mulai berjalan ke arahku.
“Ada apa?” tanyanya kemudian duduk dihadapanku. Aku menghela nafas dan menatapnya beberapa saat. Kawa masih Kawa. Tidak ada yang berubah. Masih dia yang dulu aku cinta sampai saat ini.
“Kamu mau pesen apa? Cheese Cake sama Americano?” tanyaku berusaha berbasa-basi dengannya.
“Nggak usah lama-lama. Aku ada urusan jam 12. Mau ngomong apa?” tanyanya tanpa mau sedikitpun netranya mengarah ke arahku.
Ternyata.. Kamu sudah berubah ya, Kawa?