Ketika malam hari tiba, ketiga sekawan itu nampak mengendap-ngendap berjalan dengan langkah pelan menuju rumah Ibu Kost mereka yang hanya berjarak 500 meter dari kamar mereka.

Deka yang bertugas membawa keranjang berisi bayi tersebut memimpin langkah paling depan, sementara kedua temannya nampak mengedarkan pandangan dan memastikan suasana di sekitar aman.

Dengan gerakan perlahan, ia menaruh keranjang besar tersebut di samping pintu rumah Mpok Yati —pemilik kost mereka— dan dengan gerakan cepat, Deka menekan tombol bel rumah tersebut lalu bersama dua temannya ia segera bersembunyi.

Bravo! Mission Complete!” Ia mengacungkan kedua ibu jarinya pada Ehsan dan Fatih yang memamerkan wajah sumringah karena misi mereka berhasil.

1 jam kemudian

“Lama banget, sih? Dia ngga denger bel apa gimana? Pencet lagi, gih, Dek!” titah Fatih pada temannya tersebut. Sementara, yang diperintah menurut saja apa kata Fatih.

Ketiga sekawan itu nampak melongo dan merasa bosan, karena sudah dua jam mereka menunggu, si pemilik rumah tidak kunjung keluar.

“Bawa balik lagi ajalah!” seru Ehsan sudah pasrah, ia bahkan sudah sangat mengantuk karena menunggu terlalu lama.

“Hm ... bawa pulang lagi, nih?” tanya Deka dengan raut wajah masam dan diangguki oleh kedua temannya dengan ekspresi lesu.