Lastday

Nidya POV

Haaaaaah... Aku harus manfaatkan hari ini sebaik mungkin! Karena yang kaya gini tuuh ya nggak akan kejadian dua kali!!

Dan belum tentu ya, Kawa bakal bales chatku terus. (Meskipun akhir akhir ini dia lebih sweet sih. Aduh Nidya jangan baper deh!)

Mana ya dia? Oh itu dia! Mobilnya udah datang. Aduh kok deg-degan sih?

“Hai, Ya?” sapanya saat aku sudah berada di mobilnya. Kemudian ia membalikkan badannya dan mencoba mengambil sesuatu di bangku belakang.

“Nih buat kamu.” Ia memberikan boneka beruang segede gaban plus bunga daisy yang ngga kalah gede bucketnya! Ya ampun.

“Tadinya mau bunga matahari. Tapi kegedean. Jadi campur aja ya?” ucapnya memberikan seulas senyumnya padaku. Aduh haaaaa kenapa sih Kawa, kamu nggak usah kasih apa-apa juga aku udah seneng.

“Nggak apa-apa! Aku suka banget kok!” ucapku antusias dengan wajah berbinar.

“Yaudah ayo kita lesgoooo!” ucapnya dengan semangat dan tancap gas.

WHOAAAAA! Oh ini tempat Kawa suka latihan? Btw, Kawa itu berbakat banget! Semua lagunya aku tau aku suka dan aku hafal! Dan tauga, dia itu menulis sendiri loh buat lagu-lagunya.

“Yuk masuk?” Ia menggandeng tanganku masuk dan sedikit membuatku kaget, karena baru kali ini kami saling bersentuhan.

Aku diajak masuk kedalam ruangan yang diisi beberapa orang disana yang tidak aku kenal. Kawa terlihat menyapa satu persatu mereka dan beberapanya melirik ke arahku.

“Temen-temen semua kenalin ini, Yaya. Yaya, ini ada Ririn, Aby, Yanto, Abil.. Semuanya teman-teman yang bantu aku disini.” Ia mengenalkanku didepan teman-temannya, aku mengangguk dan berjabat tangan dengan mereka satu persatu tentunya dengan senyuman manis.

“Aku latihan bentar ya, boleh nggak?” tanyanya. Aku tentu saja mengangguk. Ngapain sih dia pake minta izin?

Tuhan, yang namanya Kawa bisa digebuk nggak? Karena hari ini berhasil membuat jantungku berdebar dan perutku jadi banyak kupu-kupunya nih!