Malam itu, Iqbaal sama sekali tidak bisa memejamkan matanya. Pria kelahiran 1999 tersebut sibuk menutup telinganya dengan bantal hotel, atau berpindah posisi tidur.

“Shit! What should I do?!” Ia bergumam sendiri, kemudian menatap sekeliling kamarnya. Ia mendadak teringat video youtube yang ditontonnya tempo hari tentang sebuah kota ghaib di Kota Baru, Kalimatan, bernama Saranjana.

Ia kemudian mengambil laptop dari dalam tasnya dan mengetikkan sebuah kata pada kolom pencarian di laman youtube-nya.

Saranjana

Netranya tak bisa diam, melirik ke arah kanan dan kiri menonton penjelasan mengenai kota tersebut.

Mendadak bulu kuduknya meremang, ia reflek mengusap tengkuknya.

Angin di Kota Baru saat itu mungkin sedang kencang-kencangnya, sehingga jendela kamarnya bergerak kesana kemari.

Iqbaal sama sekali tak peduli, padahal dirinya adalah pribadi yang memang takut akan hal-hal menyeramkan. Karena rasa penasarannya, semua itu sirna.

Mendadak, angin berhembus seolah menusuk telinganya dan membuatnya terkesiap. Angin tersebut seolah bersuara dan menyerukan titah untuknya' Berhenti'.

Iqbaal menatap sekelilingnya dan mulai merasakan sesuatu yang tidak beres.

“Berhenti mencari tahu!” Sebuah suara halus namun menusuk telinga mengagetkan seluruh panca inderanya. Ia segera menutup laptopnya dengan gerakan terburu-buru dan menarik selimutnya.

Keputusannya untuk terlalu mencari tahu tentang kota tersebut nampaknya sebuah kesalahan.