Meet Her

Kawa POV

Gue cuma bisa melongo dan terkejut saat melihat siapa gadis yang dipersiapkan tim Pacar Idola buat gue. Iya! Client gue. Dia adalah Nindya... Ralat Yaya.

Gue berusaha memasang tampang secool mungkin, karena mendadak keinget dosa besar gue sama dia yang berjanji bakal ngehubungin dia taunya kertasnya ilang.

God damn shit! Dari sekian banyak manusia, kenapa yang kepick dia? Nggak, bukan gue ngga suka. Cuma gue jadi berasa orang paling jahat sedunia. NgePHP-in orang.

Oke Yaya! Dari sekarang I'll treat like a queen. Lo jadi pacar gue mulai dari sekarang.

Netizen harus tahu, kalau gadis yang ada disebelah gue ini menggemaskan banget. Wajahnya seribu ekspresi, termasuk ketika dia menanyakan kenapa gue nggak ngehubungin dia.

Aduh mati. Udah gue duga dia bakalan nanya.

Gue menghela nafas kemudian memamerkan senyuman lebar dan mengulurkan tangan ke arahnya.

“Mana handphone kamu?” pinta gue sedikit memaksa seperti jambret. Tentu saja sang puan mengikuti titah gue saat itu.

Gue memasukkan nomor gue (tentu saja nyontek dari kontak) kedalam dial pad ponselnya kemudian menghubungi nomor tersebut melalui ponselnya.

“Aku namain Kanaka. Jangan diubah ya nama kontaknya.” ucap gue mengembalikan ponsel tersebut pada si empunya. Yeaaaah! Kawa emang pintar! Fiuuuh... Gue bersyukur tim Pacar Idola baru meliput gue ketika dilokasi bukan dijalan.

Bisa-bisa heboh kalau tahu gue ngasih nomor sembarangan.